Perawatan payudara merupakan upaya
untuk merangsang sekresi hormone oksitosin untuk menghasilkan ASI sedini
mungkin dan memegang peranan penting dalam menghadapi masalah menyusui. Teknik
pemijatan dan rangsangan pada putting susu yang dilakukan pada perawatan
payudara merupakan latihan semacam efek hisapan bayi sebagai pemicu pengeluaran
ASI. (Syilvia Veralls, Terapan Dalam Kebidanan , 2003).
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-style-parent:"";
line-heigh t:115%;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";}
Bagi ibu yang menyusui bayinya perawatan
payudara dan putting susu merupakan suatu hal yang sangat penting, perawatannya
meliputi payudara harus dibersihkan dengan teliti setiap hari sebelum mandi dan
sekali lagi ketika hendak menyusui, hal ini akan mengangkat kolostrum yang
kering atau sisa susu dan membantu mencegah akumulasi dan masuknya bakteri baik
ke putting maupun ke mulut bayi. Perawatan payudara yang tidak benar
menyebabkan payudara bengkak dan puting pecah- pecah yang akan menjadi penyulit
dalam proses menyusui, bila puting menjadi pecah-pecah proses menyusui ditangguhkan
sampai putting tersebut sembuh karena harus dilakukan perawatan payudara pada
saat ibu mulai menyusui. Perawatan payudara pada ibu menyusui yang tidak benar
disebabkan karena pengetahuan ibu masih kurang sehingga ibu harus belajar dari
pengalaman melahirkan sebelumnya atau dari informasi dan sumber yang lainnya
1) Menjaga
payudara tetap bersih
2) Menggunakan
BH yang menyokong payudara
3) Apabila
putting susu lecet oleskan kolestrum atau ASI yang keluar pada sekitar puting
susu setiap kali selesai menyusui. Menyusui tetap dilakukan dimulai dari
putting susu yang tidak lecet.
4) Apabila
lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam.ASI dikeluarkan dan
diminum dengan menggunakan sendok.
5) Apabila
payudara bengkak akibat pembendungan ASI, Lakukan:
a. Pengompresan payudara dengan menggunakan kain
basah dan hangat selama 5 menit.
b. Urut payudara dari arah pangkal menuju putting
atau gunakan sisir untuk mengurut payudara dengan arah “Z” menuju putting.
c. Keluarkan Asi sebagian dari bagian depan
payudara sehingga putting susu menjadi lunak.
d. Susukan bayi setiap 2-3 jam sekali.Apabila
tidak dapat menghisap seluruh Asi keluarkan dengan tangan.
e. Letakkan kain dingin pada payudara setelah
menyusui.
f. Payudara dikeringkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar